Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

28
×

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Sebarkan artikel ini

TANGERANG – Kenyamanan menjadi salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan pasien saat datang ke rumah sakit. Sayangnya, beberapa pasien mengeluhkan rumah sakit yang mereka datangi memiliki fasilitas yang kurang memadai sehingga menyebabkan ruang tunggu menjadi tidak nyaman.​

Oleh karena itu, banyak pasien Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri. Bahkan, Presiden Joko beberapa waktu lalu mengungkapkan, Indonesia kehilangan devisa hingga 170 triliun rupiah setiap tahunnya akibat banyaknya masyarakat yang pergi ke luar negeri untuk berobat. Yuk, scroll untuk mengetahui selengkapnya.​

RS Gadin Serpong Besaida Tangerang mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan berbagai pembenahan pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yaitu dengan merevitalisasi beberapa area layanan.​

Lobi utama merupakan area yang telah direnovasi dan kini berkonsep hotel bintang lima, dengan area layanan khusus serta ruang tunggu yang luas dan nyaman. Dilengkapi juga dengan teknologi digital dan memiliki kios digital interaktif untuk pendaftaran pasien rawat jalan secara mandiri.​

Berikutnya adalah ruang VIP dan ruang tunggu eksklusif, dengan privasi tinggi dan akses pengenalan wajah di setiap pintu. Yang tak kalah pentingnya adalah empat Pusat Unggulan RS Betsaida, yaitu Puskesmas Gigi (Gigi dan Gigi), Puskesmas Durat dan Kardiologi (URG), Puskesmas Wanita (Obstetri dan Ginekologi) dan Pusat Jantung dan Pembuluh Darah (Jantung dan Pembuluh Darah).

RS Bethsaida Gading Serpong juga memperbarui fasilitas pendukungnya dengan teknologi terkini, menawarkan peralatan diagnostik canggih dan CT scan pertama di Indonesia, Revolution Apex Elite 512 Slice, yang memberikan gambar organ tubuh beresolusi tinggi dengan detail optimal. Diagnosa yang tepat pun didapat dan merupakan yang pertama di Indonesia.

Perangkat mobile X-ray AMX Navigate kemudian mampu mendiagnosis pasien tidak bergerak (immobilepatients) dan dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Untuk mendukung prosedur pembedahan, Rumah Sakit Bethsaida juga telah membeli perangkat OEC Elite C-arm yang memberikan visualisasi akurat dan tepat untuk berbagai prosedur medis, serta Allia IGS 520 dan Autoright Cath Lab yang memiliki sistem canggih dan kecerdasan buatan untuk intervensi. procedure (AI) Di berbagai bidang medis, kualitas gambar dapat dioptimalkan secara otomatis dan paparan radiasi pasien berkurang.

Dr Pitono Yap, Direktur Rumah Sakit Bethsaida, menjelaskan bahwa pemutakhiran fasilitas dan teknologi medis bertujuan untuk memberikan diagnosis medis yang lebih tepat dan akurat sehingga tingkat kesembuhan pasien dapat ditingkatkan melalui perawatan medis yang sesuai dengan keluhan atau kondisi utama. pengalaman

“Tidak hanya untuk pasien, teknologi canggih yang kami sediakan mulai dari CT scan 512 irisan, mobile X-ray, C-arm dan cath lab juga dapat membantu dokter mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat kepada pasien. Pelayanan kesehatan” Pleno harus begitu Komprehensif, kata dr Pitono pada konferensi pers baru-baru ini.

Ia melanjutkan: “Dengan peralatan medis yang canggih, revitalisasi kawasan layanan publik, dan peningkatan pusat layanan unggulan, kami yakin dapat membantu pemerintah memberikan layanan medis yang berkualitas dan merata, khususnya di wilayah Tangerang, Banten, dan sekitarnya.”

Manajer Umum PT. M. Nawawi dari Bethsaida International Hospital menambahkan, industri kesehatan Indonesia kini semakin membutuhkan inovasi dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan.​

“Hal ini menjadi motivasi kami untuk memberikan layanan kesehatan terkini agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri. RS Bethsaida berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan investasi di bidang kesehatan. Tidak hanya itu, kami juga memiliki kemitraan jangka panjang.” Perencanaan ke depan Kemajuan apa yang akan dicapai dalam lima tahun,” ujarnya. Cuaca panas ekstrem di India menyebabkan kecelakaan jatuh yang menewaskan 15 orang. Pada tanggal 30 Mei 2024, cuaca panas ekstrem di negara bagian Bihar dan Odisha di India timur menewaskan sedikitnya 15 orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *