Scroll untuk baca artikel
Bisnis

Bendungan Meninting di NTB Bakal Rampung Agustus 2024, Ini Manfaat bagi Warga Lombok

26
×

Bendungan Meninting di NTB Bakal Rampung Agustus 2024, Ini Manfaat bagi Warga Lombok

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Lingsar, Wilayah Administratif Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bendungan berkapasitas 12,2 juta m3 dan luas kolam 53,6 hektare tersebut saat ini sedang dalam tahap pembangunan. 

Pembangunan fisiknya bagus, sudah 81 persen. Rip rapnya juga bersih, baik depan maupun belakang. Mudah-mudahan Agustus 2024 selesai, kata Menteri Basuki Hadimuljono, Kamis (5 Februari 2024).

Basuki berpesan untuk memperbanyak vegetasi di kawasan jalur hijau agar lebih hijau dan rindang. Hal ini juga merupakan tanggung jawab menjaga kualitas lingkungan hidup.

“Tambahkan tanaman pada kawasan jalur hijau, misalnya pohon tebu. Jangan lupa pohon palem juga dirawat dan dibersihkan dari tanaman alami yang mengganggu,” pintanya.

Direktur Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Tampang menjelaskan, pembangunan Bendungan Meninting dimulai pada tahun 2020 dengan anggaran Rp1,4 triliun. Targetnya Bendungan Meninting selesai Agustus 2024 dan segera bisa digunakan. 

“Kapasitas maksimal Bendungan Meninting adalah 12,2 juta M3. Saat ini sedang kami upayakan untuk disita pada Juli 2024. Sehingga bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Tampang.

Ia mengatakan Bendungan Meningting bermanfaat sebagai penyedia air untuk irigasi pertanian seluas 1.559 hektar (ha). Kemudian menawarkan keunggulan air baku berkapasitas 150 liter per detik dan potensi pembangkit listrik mikrohidro berkapasitas 0,8 MW. 

 

Selain itu, Bendungan Meningting juga dapat meredam banjir di wilayah Lombok Barat sebesar 28 persen atau menghasilkan output sebesar 80 m3 per detik. Bendungan ini juga memiliki potensi wisata dan perikanan, kata Tampang.

PPK Bendungan Meninting BWS NT 1 Lalu M Asgar menambahkan, ketersediaan air yang cukup di kawasan Bendungan Meninting akan menunjang pasokan air ke wilayah lainnya. Terutama ke sebagian Lombok Tengah dan Selatan yang mempunyai potensi lahan untuk areal pertanian yang lebih luas, namun ketersediaan air sangat terbatas. 

“Jadi setelah sistem Bendungan Meningting selesai dibangun, akan terhubung dengan sistem HLD dan kanal feeder yang akan menghubungkan 12 cekungan air dan mengairi sekitar 70.000 hektar lahan di Lombok Tengah dan Selatan. Maksimalkan pekerjaan tanggul bendungan untuk mewujudkannya. sesuai dengan tujuannya,” katanya.

 

Sebelumnya, dalam rangkaian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat di wilayah Gorontalo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan meninjau proyek Paquet I Bendungan Bulango Ulu milik PT Hutama Karya (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango. RI 1 sangat optimis dengan proyek bar pertama di Gorontalo ini.

“Insyaallah selesai akhir tahun ini. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan di Gorontalo dan sekitarnya, karena ini waduknya sangat besar, bisa menampung 84 juta meter kubik,” kata Jokowi. . . .

Sejalan dengan tujuan Jokowi, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan proyek Bendungan Bulango Ulu bernilai Rp 1,2 triliun dengan target selesai Oktober 2024. Pengoperasiannya melalui kerja sama operasi (KSO). dengan PT. Basuki Rahmanta Putra dan PT Bina Nusa Lestari yang menguasai Hutama Karya 70 persen, BRP 15 persen, dan BNL 15 persen.

“KSO menerapkan beberapa strategi untuk mempercepat penyelesaian, seperti memastikan terpenuhinya kebutuhan sumber daya, material dan alat, menambah jam kerja dan pekerjaan di setiap bagian,” kata Adjib, Kamis (25/4/). 2024).

Dalam proyek ini, Hutama Karya banyak melakukan pekerjaan mulai dari persiapan, pembangunan jalan akses bendungan dan jembatan, pembangunan bendungan induk hingga pembersihan pasca proyek. 

 

Pekerjaan yang telah selesai yaitu penggalian bendungan induk dan jembatan serta jalan akses warga, menyisakan beberapa pekerjaan struktur rangka bendungan, pengeboran dan penyemprotan material. Hutama Karya juga melakukan monitoring dan evaluasi tujuan secara intensif agar rencana dapat dilaksanakan sesuai jadwal.

Kemudian melakukan koordinasi secara berkala dengan pemangku kepentingan untuk mengelola pekerjaan, menciptakan konstruksi yang ekologis dan efisien serta mendukung penggunaan konstruksi digital, tambahnya. 

Secara fungsional, Bendungan Bulango Ulun yang terletak di lahan seluas 483,05 hektare ini sebagai proyek strategis nasional (PSN) diprediksi mampu meningkatkan ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan air baku.

Adjib mengatakan, kehadiran bendungan ini dapat memberikan beberapa manfaat, seperti pengairan Daerah Pengairan (DI) di wilayah DI Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayangan seluas 4.950 hektar, hingga memenuhi air baku. kebutuhan 2,2 m³ per detik untuk Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo dan sekitarnya.

Setelah itu dapat menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 4,96 megawatt, sistem pengendalian dan pengurangan banjir hingga 84,62% ​​serta menjadi destinasi wisata.

“Proyek ini akan menjadi salah satu bendungan tertinggi di Indonesia dengan tinggi 75 meter dan pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 369,06 meter,” pungkas Adjib.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *