Scroll untuk baca artikel
Bisnis

Bursa Asia Dibuka Cerah, Investor Menanti Data Manufaktur China

30
×

Bursa Asia Dibuka Cerah, Investor Menanti Data Manufaktur China

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – Pasar saham kawasan Asia Pasifik atau yang sebagian besar disebut pasar saham Asia terus menguat seperti yang tercatat pada Senin lalu. Hari ini, Selasa (30/4/2024), bursa saham Asia menghijau pasca pergerakan Wall Street.

Investor menunggu data ekonomi Tiongkok, yaitu indeks manajer pembelian manufaktur bulan April.

Di sisi lain, diplomat mata uang Jepang Masato Kanda menolak berkomentar apakah Kementerian Keuangan Jepang telah melakukan intervensi untuk mendukung yen setelah jatuh ke rekor terendah pada hari Senin.

Yen Jepang melemah ke rekor terendah 160,03 terhadap dolar AS kemarin sebelum menguat tajam hingga diperdagangkan di sekitar level 155.

Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan Jepang melakukan intervensi untuk mendukung yen dengan menjual dolar AS dan membeli yen. Indeks pergerakan

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,98% setelah liburan. Sedangkan indeks Topix menguat 1,2%.

Penjualan ritel Jepang naik lebih lambat dari perkiraan pada bulan Maret, dan data pengangguran sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,23%, sedangkan indeks saham-saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,26%. Output pabrik di negara tersebut mencatat penurunan terbesar dalam 15 bulan, turun 3,2% di bulan Maret dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,6% dalam survei ekonom.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,17%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 17,697, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan HSI di level 17,746.91.

Jepang dilaporkan telah melakukan intervensi untuk mendukung nilai tukar yen. Namun pejabat senior mata uang menolak berkomentar mengenai masalah ini

Volatilitas yen yang terlihat oleh Wall Street Journal disebabkan oleh intervensi otoritas Jepang.

Mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa Jepang melakukan intervensi untuk menopang yen dengan menjual dolar AS dan membeli yen.

Mata uang tersebut melemah ke level terendah dalam 34 tahun di 160,03 terhadap dolar AS sebelum tiba-tiba menguat ke sekitar 155.

Diplomat terkemuka Jepang Masato Kanda menolak berkomentar mengenai apakah kementerian keuangan telah melakukan intervensi, dan menambahkan bahwa pihak berwenang siap menangani masalah valuta asing kapan saja.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau kerap disebut Wall Street perkasa pada akhir perdagangan Senin. Indeks Dow Jones naik lebih dari 100 poin. Sementara itu, indeks Nasdaq juga menguat karena didongkrak oleh saham Tesla.

S&P 500 naik 0,32% menjadi 5.116,17, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 0,35% menjadi 15.983,08. Dow Jones Industrial Average bertambah 146,43 poin atau 0,38% menjadi berakhir pada 38.386,09.

Saham Tesla melonjak lebih dari 15%, memberikan dorongan pada pasar setelah hambatan besar terhadap teknologi self-driving di Tiongkok berhasil diatasi.

Saham Apple naik sekitar 2,5% setelah peningkatan dari perusahaan investasi Bernstein. Namun keunggulan tersebut terbilang berkurang dibandingkan perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Alphabet, dan Meta.

Saham Domino’s Pizza naik lebih dari 5% pada Senin pagi setelah melaporkan pendapatan yang mengalahkan ekspektasi analis.

Apple, McDonald’s, Coca-Cola dan Amazon juga termasuk di antara perusahaan-perusahaan besar yang berbagi laporan keuangan triwulanan minggu ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *