Scroll untuk baca artikel
Bisnis

Ekspor Mineral Dibatasi hingga IKN Buka Peluang Besar bagi Industri Bahan Tahan Api

26
×

Ekspor Mineral Dibatasi hingga IKN Buka Peluang Besar bagi Industri Bahan Tahan Api

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta Permintaan bahan tahan api (refraktori) dari berbagai sektor industri seperti pengecoran logam, besi dan baja, petrokimia, minyak dan gas, pembangkit listrik, semen dan lain-lain membuka prospek terhadap produk ini.

Berdasarkan riset 6vresearch.com, pasar refraktori di Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 78,34% pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.

Refraktori adalah bahan tahan api yang digunakan dalam berbagai tungku industri, pengecoran logam, tungku, reaktor, insinerator, dll. yang terkena suhu tinggi.

Kabarnya saat ini Indonesia masih didominasi oleh refraktori impor untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Nilai impor produk ini mencapai $204,63 juta pada tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2017 sebesar $151,06 juta.

Pasar refraktori di Indonesia diperkirakan akan mencatat CAGR sebesar 4,3% selama periode (2020-2026). Peningkatan produksi besi dan baja seiring dengan meningkatnya permintaan akan konservasi energi diidentifikasi sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar refraktori di Indonesia.

Direktur Utama PT Benteng Api Technic (BAT Refractories) Ridwan membenarkan, pasar refraktori Indonesia saat ini masih didominasi produk impor. Negara asal utamanya adalah China, Korea Selatan, Thailand, Australia, Jepang.

Ridwan memperkirakan potensi permintaan produk refraktori dan isolasi akan terus tumbuh seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatasan ekspor mineral yang mendorong terciptanya berbagai industri smelter, seperti Smelter Nikel, Smelter Alumina, Smelter Cooper dan lain-lain. industri pendukung.

Pembangunan proyek IKN juga akan meningkatkan kebutuhan besi dan baja di Indonesia secara signifikan sehingga meningkatkan kebutuhan refraktori di berbagai industri pengolahan besi dan baja.

Melihat data tersebut, Ridwan menyatakan permintaan produk tahan api dan isolasi di Indonesia ke depan akan semakin tinggi, sementara perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang tersebut masih relatif sedikit.

 

 

Refraktori BAT sebagai perusahaan lokal dan pionir di industri refraktori siap dengan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk memanfaatkan peluang ini. Benteng Api Technic/BAT Refractories merupakan perusahaan lokal dan pionir dalam industri refraktori nasional.

“Oleh karena itu, Refraktori BAT akan terus mengembangkan berbagai fasilitas dan berbagai sumber daya Perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas, kualitas dan daya saing produk dan layanannya guna mengambil alih pasar refraktori nasional yang masih didominasi oleh produk impor.” , terus melakukan ekspansi ke pasar internasional,” kata Ridwan dalam keterangan resminya.

Perusahaan saat ini memiliki fasilitas manufaktur dan peralatan pengujian laboratorium yang mampu menghasilkan berbagai macam produk tahan api (refraktori) melalui dua lini produksi utamanya.

Keduanya merupakan lini produksi firebrick/bata api yang memproduksi berbagai jenis bata tahan api/firebrick dengan kapasitas produksi mencapai 500 ton per bulan.

Lini produksi bahan tahan api monolitik yang memproduksi berbagai jenis bahan tahan api seperti: semen cor dan artileri, plastik tahan api, semen tahan api mortar dan lain-lain dengan kapasitas bulanan hingga 800 ton.

Selain itu diketahui terdapat tim Teknik dan tim Konstruksi yang sangat berkompeten dan mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang jasa teknik dan jasa konstruksi dalam berbagai jenis ‘insulasi tahan api dan tahan terhadap panas dan dingin. . Bekerja

 

Ridwan menambahkan, permintaan produk dan jasa di bidang refraktori dan isolasi diperkirakan akan terus tumbuh seiring tumbuhnya berbagai industri di Tanah Air.

Diantaranya industri pengecoran, industri semen, industri pembangkit listrik, industri besi dan baja, industri pupuk dan petrokimia, industri minyak dan gas, industri makanan dan minuman dan lain-lain.

Hal ini dikarenakan produk refraktori merupakan bagian vital dalam proses operasional suatu industri yang proses produksinya memerlukan panas dan energi.

“Kebijakan pemerintah menerapkan TKDN juga memberikan peluang lebih besar bagi produsen lokal Indonesia untuk berkontribusi lebih besar dalam memenuhi kebutuhan refraktori dalam negeri, termasuk Refractory BAT,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *