Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Flu Singapura Sama atau Beda dengan Penyakit HFMD? Begini Penjelasan Ahli

47
×

Flu Singapura Sama atau Beda dengan Penyakit HFMD? Begini Penjelasan Ahli

Sebarkan artikel ini

Jakarta Detik Tegal – Belakangan ini, “Flu Singapura” menjadi perbincangan masyarakat. Kasus penyakit yang mudah menyerang anak-anak ini sedang meningkat di Indonesia. Namun, terdapat kebingungan di kalangan masyarakat umum mengenai apakah flu Singapura itu sama dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut.

Hinky Hindra Irawan Satari, dokter spesialis anak dan spesialis kesehatan anak, penyakit menular dan tropis, menjelaskan bahwa istilah flu Singapura selama ini disalahgunakan untuk merujuk pada penyakit tangan, kaki, dan mulut. Sebab, penyakit tersebut bukan disebabkan oleh virus influenza melainkan virus dari genus enterovirus, yakni coxsackievirus dan human enterovirus 71 (HEV 71).

Hinkie mengatakan pada acara Pekan Imunisasi Dunia (PID) di Kementerian Kesehatan di Jakarta: “Flu Singapura adalah istilah yang keliru karena virus ini bukan influenza dan terjadi tidak hanya di Singapura tetapi juga di berbagai tempat dan ekspor.

Hal serupa juga diungkapkan Presiden Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basrah Yanuarso pada kesempatan lain.

Piprim mengatakan, nama Flu Singapura sudah tidak asing lagi di Singapura karena sudah menyebar ke berbagai daerah, termasuk Indonesia.

“Kasus yang namanya flu Singapura banyak terjadi akhir-akhir ini. Faktanya, flu (Singapura) ini bukan dari Singapura lagi, di Indonesia juga banyak flu,” kata Piprim saat konferensi media online, Selasa. , 2 Maret 2024. , kemungkinan flu Jakarta dan flu lainnya.”

Terkait istilah “flu Singapura”, Profesor Tajandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, juga berpendapat bahwa istilah tersebut keliru.

Nama penyakit ini sebenarnya adalah penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (PTKM) dan sering salah disebut sebagai flu Singapura, jelas Tajandra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Maret. . , 2024.

Tajandra mengatakan, penyakit tangan, kaki, dan mulut merupakan penyakit yang umum terjadi pada bayi dan anak kecil.

Masa inkubasi penyakit ini 3-7 hari dan ditandai dengan: demam. Ruam (ruam kulit) dan lepuh (benjolan kecil) muncul pada selaput lendir telapak kaki, tangan, dan mulut. Pasien seringkali tidak lapar. Ketidaknyamanan dan nyeri di tenggorokan.

Biasanya satu atau dua hari setelah demam, Anda akan merasakan nyeri pada mulut yang diawali dengan lepuh lalu berubah menjadi lendir. Lesi dapat terjadi di lidah, gusi, atau bagian mulut lainnya.

Penyakit tangan, kaki, dan mulut bukanlah penyakit serius dan akan membaik dalam 7 hingga 10 hari, kata Tajandra. Pada saat yang sama, pengobatan hanya bersifat suportif.

Penyebab umum penyakit tangan, kaki, dan mulut adalah enterovirus, termasuk coxsackievirus A16, EV 71, dan echovirus.

Faktanya, dalam kasus yang sangat jarang, EV 71 juga dapat menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut, meningitis, dan ensefalitis. Infeksi EV 71 dimulai di saluran pencernaan dan kemudian menyebabkan penyakit neurologis. dan penyakit mulut. Penyakit ini juga dapat menyebabkan meningitis. “

Kenyataannya penyakit tangan, kaki, dan mulut itu sangat menular, tambah Jandra. Penyakit tangan, kaki, dan mulut menular melalui kontak langsung, cairan hidung dan tenggorokan, air liur, cairan dari lepuh atau kotoran orang yang terinfeksi.

“Periode puncak infeksi adalah pada minggu pertama infeksi.”

Tidak ada upaya pencegahan khusus terhadap penyakit tangan, kaki, dan mulut, namun risiko penularan dapat dikurangi melalui praktik kebersihan yang baik (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS).

“Jika keluhannya serius, ada baiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *