Scroll untuk baca artikel
Bisnis

Geopolitik Memanas, Erick Thohir Kasih Warning ke Bos-Bos BUMN

50
×

Geopolitik Memanas, Erick Thohir Kasih Warning ke Bos-Bos BUMN

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – Menteri BUMN Eric Thohir memberikan semacam teguran kepada para pimpinan badan usaha milik negara. Terutama dalam hal prediksi dampak pemanasan kondisi geopolitik global.

Kondisi global menghadapi kenaikan harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar rupee. Hal ini mempunyai beberapa implikasi terhadap eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Eric Thohir menilai, kondisi tersebut diharapkan dapat direspon lebih cepat. Selain itu, BUMN harus menjamin keberlangsungan usahanya.

“Ketika ada situasi seperti ini, saya langsung panggil banyak eksekutif untuk benar-benar mengantisipasinya, saya tidak hanya bicara soal jatuh tempo utang, opex, capex, tapi kalau melihat aksi korporasi, saya masuk, karena itu yang “tenggara” “. Asia juga semakin memanas dalam persaingannya,” kata Erik kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/04/2024).

Menteri BUMN mengatakan, langkah proaktif masih diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Cara ini bisa dicapai jika operasional bisnis dan perekonomian juga berjalan dan situasi global tidak terlalu terpengaruh.

“Kemarin saya ingatkan bagaimana mengoptimalkan BUMN ini, kita harus benar-benar membuka mata terhadap situasi ini. Kemarin saya telpon direksi, saya WA (SMS Whatsapp) mengharapkan hal yang sama juga,” jelasnya.

Ia menyadari setiap BUMN mempunyai beban dan karakter yang berbeda-beda. Dampaknya, dampak yang dirasakan perusahaan juga berbeda dengan kondisi geopolitik global yang semakin memanas.

Eric memutuskan BUMN harus mempersiapkan setidaknya 6 bulan ke depan untuk memprediksi dan mengukur dampak masing-masing perusahaan.

“Karena dinamika masing-masing BUMN berbeda. MIND ID berbeda, bandara berbeda, Sarinah berbeda. Saya ingatkan, 6 bulan ke depan akan sangat sulit, apalagi tahun depan kita targetkan dividen lagi. khusus Rp 81 (miliar)) Rp 85 (miliar),” ujarnya.

“Nah, kalau bulan Maret sampai April kita tidak ingatkan, saya khawatir kita akan puas karena imbal hasil kita bagus, nah kalau tahun depan kita tidak mendapat dividen, saya ingatkan tentang ini, karena suku bunga akan naik, dan ini-itu, percayalah, ini bukan konsumsi -transaksi, “tapi untuk modal kerja dan lain-lain,” lanjut Eric Thohir.

Menteri BUMN Erik Thohir ingin perusahaan pelat merah agresif mencari investor strategis di tengah kondisi geopolitik global yang panas. Menurut dia, BUMN masih memiliki peluang untuk menarik investor saat ini.

Belakangan ini, situasi geopolitik memanas pasca saling serang antara Iran dan Israel. Selain meningkatkan harga komoditas energi di seluruh dunia, situasi ini juga memperkuat nilai dolar terhadap banyak mata uang.

“Justru ketika kita terjebak dalam situasi geopolitik, kita tidak tinggal diam, itu tidak bisa diterima. Saya katakan, justru di tengah situasi geopolitik ini, kita harus lebih agresif.” dia bersikeras. Erik kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/04/2024).

Ia menceritakan kisahnya di masa pandemi Covid-19. Misalnya, ada kebijakan untuk tetap membuka kantor BUMN. Selain itu, ada upaya untuk melakukan beberapa aksi korporasi.

“Kita masih penugasan penanganan Covid, tapi masih banyak aksi korporasi yang kita lakukan. Apakah integrasi, merger, apakah mencari partner seperti itu,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *