Jakarta, 29 Januari 2024 – Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 pada 29 Januari 2024 yang akan tersedia melalui teknologi digital.
ORI025 ditawarkan dalam dua jenis produk, yakni ORI025-T3 selama tiga tahun dengan imbal hasil (kupon) 6,25% per tahun dan ORI025-T6 selama enam tahun dengan kupon 6,40% per tahun.
Imbal hasil ORI025 lebih tinggi dibandingkan rata-rata suku bunga simpanan bank yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan yang hanya berkisar 3-4% per tahun.
ORI025 juga memiliki pajak yang lebih rendah dibandingkan investasi. Pajak yang dikenakan pada ORI025 hanya 10% dan pajak investasi 20%.
Selain itu, ORI025 memiliki tingkat pendapatan yang stabil hingga jatuh tempo sehingga menjadi pilihan investasi berisiko rendah karena 100% aman dan terjamin oleh pemerintah.
ORI025 juga dapat memberikan investor pendapatan bulanan yang konstan selama 3-6 tahun ke depan.
Angie Anandita Tjatra, Head of Marketing Bibit, mengimbau investor membeli ORI025 sekarang juga. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat karena suku bunga Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih berada di level tertinggi.
Berinvestasi pada instrumen yang memiliki pendapatan stabil akan menjadi pilihan yang tepat. Meski BI memperkirakan suku bunga akan turun pada semester II 2024, namun kupon ORI025 tidak akan turun karena bersifat fixed rate.
“Selanjutnya ORI025 akan menjadi alternatif investasi masyarakat yang 100% aman dan terjamin pemerintah, sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan negara,” ujarnya seperti dikutip detiktegal Tekno dalam keterangan resmi.
Minimum pembelian/pemesanan ORI025-T3 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta maksimal Rp 5 miliar. Sedangkan minimal pembelian/pemesanan ORI025-T6 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 10 miliar.
Pembayaran kupon pertama jatuh tempo pada tanggal 15 April 2024 (Perpanjangan Kupon) dan pembayaran kupon berikutnya jatuh tempo pada tanggal 15 setiap bulannya.
“ORI025 merupakan SBN jenis trade yang dapat dijual awal di pasar sekunder mulai 16 April 2024. Namun perlu diketahui, penjualan awal ORI025 akan bergantung pada ketersediaan pembeli di pasar sekunder. market repeat juga mengikuti harga pasar, bisa naik atau turun,” ujarnya. Apakah Indonesia membutuhkan teknologi 6G? detiktegal.co.id 19 Mei 2024
