Suara.com – Presiden Joko Widodo alias Jokowi kaget karena ada kementerian yang pelamarnya ratusan. Ada kementerian di bawahnya dengan lebih dari 5.000 lamaran.
“Satu kementerian punya lebih dari 500 lamaran, bisa dibayangkan? kata Jokowi dalam konferensi pers peluncuran INA Digital pada Senin (27/5/2024) yang ditayangkan di YouTube.
Jokowi menduga tingginya jumlah lamaran ini disebabkan adanya pergantian menteri dan direktur jenderal. Demikian pula, setiap pergantian gubernur mempengaruhi perubahan dalam aplikasi.
“Setiap kali ganti lamaran sebelum ganti menteri. Ketika Dirjen berganti, lamarannya pun ikut berubah. Ketika gubernur di distrik berganti, penerapannya pun berubah. Ketua Departemen, lamarannya sudah diubah,” jelasnya.
“Orientasi selalu sebuah rencana, kami menghentikannya dan tidak bisa melangkah lebih jauh,” lanjutnya dengan gugup.
Jokowi kemudian menyindir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang saat ini memiliki 400 aplikasi. Dia mengisyaratkan kementerian lain yang berjumlah lebih dari 5.000, meski dia tidak merinci yang mana.
“Kemenkes itu ada di Kemenkes? Berapa lamarannya? 400. Bayangkan satu kementerian ada 400,” kata Jokowi.
“Saya tidak akan minta apa-apa lagi. Karena kalau saya minta pasti lebih. Ada lebih dari itu. Lebih dari 5 ribu. Saya tidak akan tunjukkan kementerian mana, kreatif sekali,” seloroh Jokowi. .
Jokowi mengatakan, setiap kementerian dan lembaga akan mempersulit warganya dengan penerapannya masing-masing. Karena mereka menginstal aplikasi dan memuat ulang datanya di platform lain.
“Rumit, rumit. Kita hentikan,” jelasnya.
