Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Jonatan Christie Juara, All Indonesian Final Jadi Bukti Kinerja PBSI

26
×

Jonatan Christie Juara, All Indonesian Final Jadi Bukti Kinerja PBSI

Sebarkan artikel ini

detiktegal – Jonathan Christie menjadi juara Inggris 2024 hasil yang diraih usai mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting pada laga final yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Minggu 17 Maret 2024.

Pada laga tersebut, Ginting tampil tak sebaik saat menumpas Viktor Axelsen. Dia dengan cepat tertinggal karena kesalahannya. Ginting sempat tertinggal 4-11 poin sebelum mampu mengejar ketertinggalannya.

Ginting mengalami masalah pada jarinya dan mendapat perawatan. Ia berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 13-16.

Namun, Jonathan segera kembali bermain. Jonatan mendapat banyak poin ‘amal’ dari Ginting. Pada akhirnya game pertama berakhir dengan skor 15-21 yang berhasil dimenangkan oleh Jonatan.

Game kedua dimulai dengan cepat, Ginting mendapatkan dua poin pertama, namun Jonatan menang dengan skor 6-6.

Pada kedudukan 6-7, Jonathan menantang dan menang. Ginting bola menjelaskan. Setelahnya, Jonatan mampu meraih poin berturut-turut hingga kedudukan menjadi 6-10.

Jonatan yakin, tapi Ginting tidak menyerah. Kami sempat bertemu panjang sebelum Ginting mencetak poin 7-10. Bahkan, cedera Ginting membuat poin menjadi 14-15.

Namun masa kebangkitan Ginting pupus setelah Jonatan mencetak lima poin berturut-turut dan skor menjadi 14-20. Dari sana, Jonatan menutup Jalan Ginting dengan skor 14-21.

Jonatan memenangi dua gim berturut-turut 21-15 dan 21-14 dalam waktu 55 menit, ini merupakan gelar pertama Jojo di seluruh Inggris. Pebulu tangkis berusia 26 tahun itu memang pantas menjadi yang terbaik setelah penampilannya selama turnamen.

Sebelum menumpas Ginting, Jojo berhasil menyingkirkan Chou Tien-chen, Kunlavut Vitidsarn, Lakshya Sen, dan unggulan kedua Shi Yu Qi dari Tiongkok.

Selain kesuksesan Jonatan, All End Indonesia kembali membangkitkan bulutangkis Indonesia melalui PBSI.

Bagaimana tidak, pertemuan dua pemain kebanggaan Indonesia di babak terakhir turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu setelah penantian panjang selama 30 tahun menuju partai utama. Pertandingan terakhir Tim Tunggal Putra Seluruh Indonesia terjadi di All England 1994, saat Haryanto Arbi bermain melawan Ardy Bernardus Wiranata.

Tentu saja, ketika ada pemain yang berhasil meraih kemenangan, otomatis pemain itu mendapat sorotan dan penghargaan berbeda, dan PBSI lah yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Hal ini tidak lepas dari segala upaya yang dilakukan agar para pemain dilatih agar bisa menuai kesuksesan demi kesuksesan. Dan ini menjadi bukti nyata bahwa PBSI tidak tinggal diam, namun tetap berupaya menorehkan prestasi.

Saat ini, PBSI juga merupakan Kelompok Ad Hoc yang bertugas fokus pada peningkatan kualitas atlet yang akan mengikuti Olimpiade Paris 2024.

Kelompok ad hoc sendiri dibentuk PBSI pada 7 Desember 2023 dengan Ketua Umum PP PBSI M. Fadil Imran. Tim ini memiliki beberapa mantan pebulutangkis Indonesia, termasuk Christian Hadinata yang kini menjabat direktur teknik.

Selain itu, tim ad hoc juga memiliki tenaga ahli di berbagai bidang, antara lain tim medis, psikolog, ilmu olahraga terapan, bahkan mantan pemain bulu tangkis.

Pembinanya antara lain Taufik Hidayat (tunggal), Susy Susanti (ganda putri), Candra Wijaya (ganda putra), Greysia Polii (ganda putri), serta Liliana Nazir dan Tontovi Ahmad (ganda). Kevin Sanjaya mengumumkan pengunduran dirinya dari pertandingan bulu tangkis internasional Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Indonesia mengumumkan pengunduran dirinya dari pertandingan bulu tangkis internasional pada Kamis 16 Mei. detiktegal.co.id 17 Mei 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *