Scroll untuk baca artikel
Sains

Mengenal Badai Siklon Tropis, Penyebab Cuaca Ekstrem di Indonesia

26
×

Mengenal Badai Siklon Tropis, Penyebab Cuaca Ekstrem di Indonesia

Sebarkan artikel ini

detiktegal Tekno – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengidentifikasi kemunculan tiga bibit siklon tropis di Indonesia yang berpotensi menimbulkan cuaca buruk di banyak wilayah pada awal pekan depan (14-18 Maret 2024). . Ketiga bibit siklon tersebut adalah bibit siklon tropis 91S, 94S, dan 93P. Ketiganya terletak di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia. Mereka terutama mempengaruhi Indonesia bagian selatan. BMKG memperkirakan kemunculan tiga bibit siklon tropis akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan tinggi gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis. Menurut BMKG, siklon tropis merupakan badai kuat dengan radius rata-rata 150 hingga 200 km. Badai ini terbentuk di lautan luas yang biasanya memiliki suhu permukaan laut hangat lebih dari 26,5 derajat Celcius. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya memiliki kecepatan angin lebih dari 63 km per jam. Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah berskala sinoptik non-frontal yang terbentuk di atas air hangat dengan luas awan konvektif dan kecepatan angin maksimum minimal 34 knot di lebih dari separuh wilayah sekitar pusatnya, dan berlangsung lama. setidaknya enam jam. Pusat Siklon tropis, yang disebut mata siklon, terkadang terbentuk di daerah dengan kecepatan angin yang relatif rendah dan tidak berawan. Diameter mata siklon bervariasi dari 10 hingga 100 km. Dinding mata siklon dikelilingi oleh dinding mata, yaitu suatu daerah berbentuk lingkaran yang ketebalannya dapat mencapai 16 km, merupakan daerah dimana kecepatan angin tertinggi dan hujan tropis aktif antara 3 hari sampai dengan 18 hari secara umum dan akan terjadi. melemah atau mati saat mereka berpindah ke daerah perairan atau daratan dingin. Sebab, sumber energi siklon tropis berasal dari lautan hangat. “siklon” jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan “badai” jika terbentuk di Samudera Atlantik. Besar kecilnya badai tropis dihitung berdasarkan diameter daerah terjadinya badai dan ukurannya bervariasi mulai dari 50 km. terlihat pada Topan Tracy pada tahun 1977, hingga 1.100 km pada Topan pada tahun 1979. Sedangkan kecepatan angin maksimum siklon tropis adalah angin permukaan rata-rata 10 menit tertinggi yang terjadi pada daerah sirkulasi siklon yang terletak di wilayah tersebut. wilayah cincin di dekat pusat siklon, atau jika siklon memiliki mata, maka terletak di dinding mata. Pasifik Timur, Samudra Barat Laut, India Utara, India Selatan, India Tenggara/Australia, dan Pasifik Barat Daya/Australia. Gempa M 5,4 Batu Kepulauan Seribu, Tak Berpotensi Tsunami Kepulauan Seribu DKI Jakarta diguncang gempa berkekuatan 5,4 SR. BMKG melaporkan tidak ada potensi tsunami. detiktegal.co.id 15 Mei 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *