Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Mengenal Left Ventricular Assist Device, Perangkat Medis untuk Bantu Pompa Darah Pasien Gagal Jantung

29
×

Mengenal Left Ventricular Assist Device, Perangkat Medis untuk Bantu Pompa Darah Pasien Gagal Jantung

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Di antara berbagai penyakit jantung, gagal jantung merupakan salah satu penyakit yang perlu ditangani secara serius.

Gejala gagal jantung dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.

Kabar baiknya adalah kemajuan teknologi medis telah menciptakan solusi untuk mengobati gagal jantung tingkat lanjut, alat bantu ventrikel kiri, atau LVAD.

LVAD adalah suatu alat mekanis yang dirancang untuk membantu jantung memompa darah ketika terjadi gagal jantung atau kemampuan memompa jantung menurun hingga tingkat tertentu. Teknologi LVAD melibatkan pemasangan pompa yang ditempatkan di luar tubuh pasien dengan cara ditanamkan di dada, yang terhubung ke jantung dan arteri utama.

“Pompa LVAD ini mengambil darah dari sisi kiri jantung dan memompakannya ke arteri yang benar-benar dibutuhkan jantung,” kata Leonardo Easter Suciadi, MD, ahli jantung, subspesialis gagal jantung tingkat lanjut. siaran pers dikutip Rabu (5 Agustus 2024).

Koordinator klinik gagal jantung RS Siloam Kebon Jeruk ini menambahkan, LVAD dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Pasalnya, LVAD dapat mengurangi gejala gagal jantung stadium lanjut, seperti sesak napas dan rasa lelah yang terus-menerus.

Selain itu, pasien LVAD dapat hidup lebih aktif dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.

LVAD mungkin merupakan solusi yang perlu dipertimbangkan bagi mereka yang menderita gagal jantung stadium lanjut. “Seperti mereka yang mengalami gejala sesak napas, kelelahan kronis, dan gagal jantung parah,” ujar pria yang akrab dengan Dr. Paskah.

Namun, tidak semua pasien cocok menerima LVAD. Terdapat kandidat pasien yang ideal untuk LVAD karena pasien harus menjalani perawatan rutin dan tindak lanjut setelah penempatan LVAD.

Dr. Pada hari Paskah, perawatan pasca operasi pasien memerlukan setidaknya tiga minggu untuk pemulihan setelah pemasangan LVAD. Pasalnya, pasien harus beradaptasi dengan alat bantu yang dipasang, menjalani terapi selama masa pemulihan, dan mendapat bantuan dalam beraktivitas sehari-hari setelah pemasangan LVAD.

Lebih lanjut Dr. Pääsiäinen menjelaskan komponen-komponen LVAD yang biasanya dibagi menjadi tiga bagian: Komponen pertama yaitu alat pemompa yang ditanamkan pada jantung. Komponen kedua adalah alat pemantau dan pendukung (baterai) yang digunakan saat pasien menggunakan LVAD. Komponen ketiga yaitu kabel yang menghubungkan alat di dalam tubuh dengan di luar tubuh, biasanya dipasang di area perut.

“Ketika seorang pasien telah menjalani pemasangan LVAD, penting juga untuk diperhatikan bahwa pasien wajib menjaga kebersihan tubuhnya untuk mengurangi terjadinya infeksi. “Dalam hal ini, RS Siloam Lippo Village Tangerang dan Kebon Jeruk memiliki pelayanan terbaik untuk mendidik pasien,” kata Dr. Easter.

Penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat dan memperhatikan semua faktor risiko. Identifikasi segera melalui screening atau pemeriksaan kesehatan juga dianjurkan sebelum gejala muncul. Terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti penyakit jantung, diabetes, perokok, dan mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Sebelumnya, Antonia Anna Lukito, dokter spesialis kardiovaskular di Rumah Sakit Siloam Lippo Village Tangerang, menjelaskan gagal jantung merupakan kondisi yang sangat serius dan berpotensi mengancam nyawa.

Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan jantung memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan terganggunya pengiriman darah, nutrisi, dan oksigen ke berbagai organ tubuh.

“Kondisi ini bisa jadi terkait dengan kelainan pada otot jantung, baik berupa otot yang melemah atau kaku, atau karena beban jantung yang berlebihan,” kata kepala pusat jantung sekaligus koordinator ICCU (Intensive Cardiac Care Unit) tersebut. . Rumah Sakit Siloam Lippo Village Tangerang dalam pernyataan yang sama.

Penyebab gagal jantung bisa karena berbagai penyakit jantung. Penyakit arteri koroner (PJK) dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol adalah dua penyebab paling umum.

Selain itu, masih banyak penyebab lainnya antara lain: Penyakit katup jantung. Kelainan jantung bawaan yang tidak terkoreksi. Penyakit otot jantung tertentu (kardiomiopati). Penyakit metabolik (diabetes, kelainan hormon tiroid, obesitas, anemia, penyakit genetik). Penyakit ginjal kronis. Penyakit paru-paru kronis. Gangguan metabolisme. autoimun. Peradangan atau peradangan pada jantung (miokarditis). Efek toksik obat (paling sering setelah kemoterapi kanker atau radioterapi). Penyakit otot jantung berhubungan dengan kehamilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *