Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Pendiri Telegram Sebut Google dan Apple Lebih Berbahaya ketimbang Negara

48
×

Pendiri Telegram Sebut Google dan Apple Lebih Berbahaya ketimbang Negara

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Pavel Durov, pendiri aplikasi pesan instan Telegram, mengkritik dua raksasa teknologi yakni Google dan Apple. Ia mengatakan keduanya bisa lebih berbahaya dibandingkan negara karena bisa membatasi kebebasan berekspresi dan membentuk opini publik.

“Saya pikir tekanan terbesar bukan dari pemerintah. Tersedia dari Apple dan Google. “Terkait kebebasan berekspresi, kedua platform bisa menyensor segala sesuatu yang bisa dibaca dan diakses di ponsel pintar,” kata Pavel Durov kepada Tucker Carlson dalam wawancara dilansir Russian Today, Jumat (19 April 2024).

Salah satu kritik tersebut berkaitan dengan dugaan adanya hubungan antara Telegram dan pemerintah Rusia serta permintaan pintu belakang (backdoor) ke dalam platform Telegram. “Mereka memperjelas bahwa jika kami tidak mengikuti instruksi mereka, Telegram dapat dihapus dari [App] Store.”

Terkait hal ini, Pavel Durov menyayangkan tekanan dari raksasa teknologi lebih kuat dibandingkan tekanan dari pemerintah. Ia menegaskan, tekanan lebih besar yang dihadapi Telegram berasal dari Apple dan Google. Karena ancamannya melampaui pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, Durov juga membantah semua klaim adanya keterkaitan antara Telegram dan pemerintah Rusia dan mengatakan pesaing dapat menyebarkan rumor tersebut untuk mendiskreditkan perusahaan.

Durov mengatakan kepada Carlson bahwa partainya telah menerima peringatan dari Partai Demokrat dan Republik setelah “kerusuhan” terjadi di ibu kota AS pada Januari 2021. “Ada lelucon tentang kampung halaman Anda,” kata pengusaha teknologi itu.

“Setelah peristiwa 6 Januari, kami menerima surat dari anggota kongres Partai Demokrat yang meminta kami untuk membagikan informasi apa pun yang kami miliki mengenai ‘pemberontakan’.

Pada tanggal 6 Januari 2021, gerombolan Presiden AS Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS dan memaksa anggota Kongres bersembunyi untuk mencegah Kongres memilih Joe Biden secara resmi sebagai presiden.

Durov mengatakan timnya telah memeriksa surat tersebut dan terlihat sangat serius. “Kegagalan untuk memenuhi permintaan ini merupakan pelanggaran terhadap Konstitusi Amerika Serikat,” kata surat itu.

“Dua minggu setelah surat itu, kami menerima surat baru dari Partai Republik yang mengatakan bahwa jika kami memberikan informasi [kepada Partai Demokrat], kami akan melanggar kebijakan Amerika Serikat dan Konstitusi dua surat: Apa pun yang kami lakukan, kami akan melanggar Konstitusi Amerika Serikat.”

MG/Maulana Khusmade dan Iskandar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *