Scroll untuk baca artikel
Sains

Siap-siap, Berselancar di Mesin Pencari Google Tidak Gratis

27
×

Siap-siap, Berselancar di Mesin Pencari Google Tidak Gratis

Sebarkan artikel ini

detiktegal Tekno – Google berencana memperkenalkan fitur mesin pencari bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang disebut Search Generative Experience (SGE). Raksasa teknologi Amerika ini berencana mengenakan biaya untuk menyediakan akses ke pencarian yang didukung AI. Menurut Gadget360, Google menambahkan chatbot AI untuk melakukan pencarian dengan Snapshots, penjelasan singkat tentang permintaan pencarian, bersama dengan tautan berguna yang dapat memberikan informasi lebih lanjut. Saat peluncuran, mereka mengatakan bahwa mereka berencana mengizinkan iklan di Snapshots untuk menghasilkan pendapatan. Namun berdasarkan laporan tersebut, tampaknya Google kini bergerak ke arah yang berbeda. Informasi tersebut berasal dari laporan Financial Times yang mengutip sumber anonim. Dikatakan bahwa Google mungkin mengenakan biaya untuk mengizinkan akses ke pencarian yang didukung AI. Ini karena Google baru-baru ini memperluas pengujian SGE untuk menyertakan pengguna di AS yang belum mendaftar untuk fitur ini. Namun, ketika raksasa teknologi itu akhirnya merilis layanan tersebut ke publik, pengguna mungkin harus membayarnya. Laporan tersebut tidak menyebutkan apakah sistem pendapatan tertentu telah diputuskan untuk layanan ini, namun, ada spekulasi bahwa sistem tersebut dapat diintegrasikan dengan langganan Gemini Advanced yang baru-baru ini diperkenalkan untuk versi paling canggih dari Gemini AI sebagai layanan mandiri. Sebab Google tidak pernah memungut biaya apapun kepada pengguna untuk menggunakan produk pencariannya. Laporan tersebut menyoroti bahwa tingkatan premium terstruktur dirancang sebagai solusi untuk membuat penerbit senang dan menghindari kehilangan pendapatan dari pengiklan. Namun, pada saat yang sama, hal ini menciptakan peluang pendapatan baru melalui integrasi AI. Kecerdasan buatan sudah ada di tempat kerja, namun masih ada ruang untuk perbaikan Menurut penelitian terbaru dari Microsoft dan Likedln, pekerja di kawasan Asia Pasifik sudah mulai menggunakan kecerdasan buatan. detiktegal.co.id 13 Mei 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *