JAKARTA: 1 Juni 2024 – Pejuang Hizbullah berhasil menembak jatuh drone Hermes 900 Israel di Deir Kifa, Lebanon Selatan. Drone senilai Rp 97 miliar tersebut diduga ditembak oleh roket Saqr-358.
Media Israel yang terkait dengan Hizbullah mengatakan drone Hermes 900 ditembak jatuh di Deir Kifa, sekitar 70 km selatan Beirut. Militer Israel juga mengklaim drone tersebut hilang.
Melansir Sputnik, Senin, 3 Februari 2020, drone seharga $5-6 juta per unit tersebut melepaskan puing-puing terbakar saat menyentuh tanah.
Ini adalah kedua kalinya Hizbullah berhasil menembak jatuh drone Hermes 900 pada tahun ini. Mereka sebelumnya telah menghancurkan drone lain di Lebanon selatan pada 6 April. Media Israel berspekulasi bahwa drone tersebut ditembak jatuh oleh roket Saqr-358, sebuah sistem pertahanan udara yang juga digunakan oleh militan Islam Irak dan milisi Houthi Yaman.
Spesifikasi Drone Hermes 900
Drone Hermes 900 dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel Elbit Systems dan bergabung dengan IDF pada tahun 2012. Sejak itu, drone tersebut telah diekspor ke hampir sepuluh negara.
Selain pengumpulan intelijen, komunikasi dan misi peperangan elektronik, drone ini dapat digunakan untuk terlibat dalam pertempuran menggunakan rudal anti-tank dan anti-personel Spike. Drone ini memiliki lebar sayap 15 meter dan berat lepas landas maksimum sekitar 1,18 ton. Drone tersebut dioperasikan oleh Skuadron ke-166 Angkatan Udara Israel.
Hizbullah menembak jatuh drone Elbit Systems lainnya, Hermes 450, yang masing-masing menelan biaya $2 juta, di Lebanon selatan pada akhir Februari. Salah satu rudal antipesawat Hizbullah berhasil menghindari Sling David Israel yang ditembakkan dalam upaya mencegat rudal tersebut.
Pada bulan Februari 2024, Hizbullah melaporkan pencurian dan penyitaan drone pengintai Elbit Skylark. Harga drone ini berkisar antara $200.000 hingga $1,5 juta per unit, tergantung pada konfigurasinya.
Penembakan drone Hermes 900 pada hari Sabtu terjadi sehari setelah pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidato di televisi bahwa kelompok tersebut bertanggung jawab untuk menghancurkan rezim Zionis dan akan melanjutkan perjuangan untuk mendukung Palestina.
Pertempuran antara Hizbullah dan Israel telah memaksa IDF mempertahankan kekuatan besar di perbatasan utara. Masing-masing pihak menyebutkan jumlah korban tewas atau luka dari puluhan hingga ratusan atau ribuan tentara dan pejuang. Setidaknya 89 warga sipil Lebanon, 15 warga sipil di sekitar Suriah dan 10 warga sipil Israel tewas dalam pertempuran tersebut, dan hampir 200.000 warga sipil melarikan diri dari zona konflik.
Demonstrasi pertahanan udara Hizbullah merupakan serangan besar terhadap kemampuan drone Barat dan di tengah lonjakan korban UAV militer AS di Yaman.
