Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Truecaller Akan Rilis Senjata Rahasia Berbasis AI untuk Lawan Spam

19
×

Truecaller Akan Rilis Senjata Rahasia Berbasis AI untuk Lawan Spam

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – Truecaller mengungkapkan akan meningkatkan teknologi filter dalam penerapannya dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Rencananya, fitur yang disempurnakan berdasarkan teknologi AI di Truecaller ini akan diberi nama “Max” dan saat ini tersedia untuk pelanggan premium di Android.

Mengutip TechCrunch, Rabu (20/3/2024), Truecaller akan menggunakan AI untuk memblokir semua panggilan yang belum disimpan dari kontak yang disetujui atau spam.

Sebelumnya, pemblokiran dan tindakan dalam aplikasi lainnya hanyalah bagaimana nomor ponsel dicantumkan dalam database dan secara proaktif menyaring individu.

Sayangnya fitur ini hanya tersedia di perangkat Android. Apple sendiri tidak mengizinkan Truecaller (atau layanan lainnya) untuk memeriksa status spammer di iPhone.

Karena fitur ini tidak bisa aktif di iPhone, spam atau panggilan tidak dikenal tidak bisa otomatis diblokir di iOS.

Peluncuran fitur berbasis AI ini diklaim dilakukan saat perusahaan sedang berada di masa kritis.

Pada kuartal keempat, pendapatan Truecaller mengalami penurunan 4% dari tahun ke tahun dengan penjualan $41,52 juta.

Perusahaan menekankan bahwa fungsi AI dalam aplikasi Truecaller, akan ada peluang bisnis yang bergantung pada orang-orang yang muak dengan metode jahat.

Masyarakat Indonesia menerima 18 panggilan spam per bulan

Ternyata panggilan spam di Indonesia termasuk yang terbesar di Asia, bahkan di dunia. Hal ini diketahui dari data Truecaller Insight 2020.

Berdasarkan data tersebut, rata-rata jumlah panggilan spam di Indonesia mencapai 18 kali per orang setiap bulannya. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia menghadapi ancaman panggilan spam terbesar di Asia dan menempati peringkat keenam dunia.

Dengan data tersebut, Truecaller sebagai aplikasi smartphone untuk identifikasi nomor telepon menjadikan Indonesia sebagai pasar prioritas dengan meluncurkan kampanye edukasi #KnowYouCaller.

“Sebagai platform global untuk verifikasi kontak dan pemblokiran komunikasi yang tidak diinginkan, kami berharap kampanye ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya keamanan komunikasi,” kata Global Head of Corporate Communications Truecaller, Hitesh Raj Bhagat, dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu (11/10/2021).

Selain itu, kata Hitesh, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap ancaman telepon dinilai penting karena potensi kerugian yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan Polri, kejahatan siber pada umumnya bermula dari penipuan yang dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui telepon.

Oleh karena itu, Truecaller memiliki kemampuan dan pengalaman yang diperlukan dalam lingkungan digital. Platform ini mengklaim telah mengidentifikasi 31,1 miliar panggilan spam dan 12,8 miliar pesan SMS di seluruh dunia.

Sebagai bagian dari kampanye ini, Truecaller merilis video bertema Serigala Berbulu Domba yang dibawakan oleh tiga artis ternama seperti Yayan Ruhiyan, Dinda Kanya, dan Billy Boedjanger. Masing-masing memerankan tokoh fiktif penipu yang menyasar banyak pengguna di Indonesia.

Di sisi lain, Truecaller baru saja menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) di bursa Nasdaq di Stockholm.

Saham Truecaller diperdagangkan pada harga SEK 60 atau setara Rp 97.631 per saham. Harga saham Truecaller naik 15,4 persen dari harga IPO sehingga meningkatkan kapitalisasi pasar perseroan menjadi $2,5 miliar atau lebih dari Rp35 triliun. Penawaran umum perdana Truecaller terdiri dari 53.414.532 saham Seri B.

Sebanyak 19.230.770 merupakan saham baru Kelas B yang diterbitkan. Sementara itu, 34.183.762 saham Kelas B lainnya diperuntukkan bagi pemegang saham utama, termasuk salah satu pendiri Alan Mamedi dan Nami Zarringhalam, Sequoia Capital India, Atomico, Kleiner Perkins.

“Hari ini (Selasa-12 Oktober 2021) menandai tonggak sejarah bagi Truecaller. 12 tahun yang lalu, perjalanan yang memuaskan dimulai bagi Truecaller untuk menjadi platform verifikasi nomor telepon dan pemblokiran spam terkemuka di dunia,” kata salah satu pendiri dan CEO Truecaller Alan Mamedi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (13/10/2021).

Ia menambahkan, Truecaller memiliki hampir 280 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Dengan lebih dari 500 miliar unduhan.

Alan menambahkan babak baru Truecaller merupakan upaya konsisten perusahaan. Komitmen mereka untuk menjadikan masa depan komunikasi lebih cerdas, aman, dan efisien. Alan dan Nami berharap dapat melanjutkan momentum perjalanan pertumbuhan Truecaller bersama pemegang saham lama dan baru.

Perusahaan asal Swedia ini memungkinkan penggunanya berkomunikasi dengan aman dan efisien. Ini dengan layanan identifikasi penelepon (caller ID) dan deteksi spam (pemblokiran spam).

Selain itu, Truecaller juga memfasilitasi solusi komunikasi lainnya untuk 280 juta pengguna individu dan 500 pelanggan korporat. 

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, pasar Indonesia menjadi fokus utama Truecaller di kawasan ini. Berdasarkan riset terbaru Truecaller, Indonesia menghadapi ancaman spam terbesar keenam di dunia.

Kehadiran Truecaller diharapkan dapat membantu pengguna di Indonesia mengatasi permasalahan tersebut agar komunikasi menjadi lebih aman dan efisien.

Truecaller memiliki kapasitas dan keahlian yang tepat untuk meningkatkan dan memenuhi permintaan pengguna.

Apalagi di era digital, penipuan dalam transaksi elektronik semakin merajalela. Di Amerika Serikat, kerugian diperkirakan mencapai USD 30 miliar atau setara Rp 426,6 triliun per tahun  jumlah ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *