REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar mengatakan, penderita depresi memerlukan dukungan masyarakat setempat, sehingga tidak terjadi tindakan yang merugikan diri sendiri dan bunuh diri.
Belajar dari kejadian di Penjaringan, Jakarta Utara, kita harus waspada dalam mengambil tindakan pencegahan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Bila ada tanda-tanda seseorang menderita depresi, disarankan untuk mencari konseling. “Jika ada keluarga yang membutuhkan dukungan untuk memperkuat keluarga, sebaiknya dilakukan,” kata Nahar.
Nahar pun meminta polisi mengusut motif kejadian tersebut. Seperti yang kita ketahui dari kasus lain di Surabaya, Malang, dan Yogyakarta, motifnya berbeda. Mulai dari ekonomi, ideologi hingga motif lainnya.
“Dan itu adalah tantangan yang bisa dihadapi oleh keluarga-keluarga,” kata Nahar.
Satu keluarga yang terdiri dari seorang laki-laki berinisial AE (50), seorang perempuan berinisial AIL (52), seorang putra berinisial JWA (13) dan seorang putri (16) berinisial JL tewas dalam peristiwa lompat tersebut. Dari lantai 22 apartemen Menara Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3).