Scroll untuk baca artikel
Bisnis

Hore, Rupiah Akhirnya Menguat ke 15.985 per Dolar AS

33
×

Hore, Rupiah Akhirnya Menguat ke 15.985 per Dolar AS

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meningkat signifikan pada perdagangan hari ini. Terakhir, rupee berhasil menguat di atas level 16.000 per dolar AS pada awal pekan ini.

Pada Senin (6/5/2024), rupiah yang ditransaksikan di perbankan menguat 98 poin atau 0,61 persen menjadi Rp 15.985 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya 16.083.

Analis pasar keuangan Lukman Leong menjelaskan menguatnya rupee pada Senin kemarin disebabkan oleh data Non-Farm Payroll (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS).

Pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2024 diumumkan bahwa data PMI Manufaktur ISM AS bulan April 2024 hanya sebesar 49,2, turun dari 50,0 atau bulan sebelumnya sebesar 50,3.

Begitu pula dengan data NFP April 2024 yang sebenarnya hanya 175 ribu, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 238 ribu atau 315 ribu.

“Pada Jumat (3/5), rupee diperkirakan akan dibuka flat dengan sedikit kecenderungan menguat terhadap pelemahan dolar AS, menyusul rilis data ekonomi AS, NFP, dan ISM yang lemah,” ujarnya dalam interval keterangan.

Ia menambahkan, NFP dan ISM lebih lemah dari perkiraan akibat kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Menurut dia, para pedagang menunggu data Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan I 2024 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini. Angka PDB diperkirakan menurun sebesar 0,9 persen.

“Ini (data PDB) akan memberikan tekanan pada rupee,” kata Luqman.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio optimistis rupiah akan menguat terhadap dolar AS pada akhir tahun 2024. Dia yakin rupee akan menguat hingga kisaran Rp 16.000 per dolar AS pada bulan depan. dan 15.800 per dolar AS.

“Data pasar non-deliverable forward (NDF) luar negeri menunjukkan bahwa non-deliverable forward (DNDF) dalam negeri pada bulan depan akan menguat ke Rp 16.000. Kalau BI yakin rupiah akan menguat ke Rp 16.000 hingga Rp 15.800,- kata Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala II KSSK II Tahun 2024, Secara Daring, Jumat (3/5/2024).

Ekspektasi penguatan rupiah didukung oleh empat faktor, yang pertama adalah kenaikan BI rate dan suku bunga SRBI yang akan membuat pengiriman uang ke Indonesia semakin menarik.

“Dengan pertumbuhan ini kalau kita bandingkan dengan India, margin produksinya lebih baik dari India, jadi menarik,” ujarnya.

Permasalahan lainnya adalah investor mulai kembali ke Indonesia dengan membeli Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI). Pada minggu keempat April, SRBI dilaporkan mencapai Rp 4,5 triliun.

Padahal, awal outflow SBN kembali menjadi inflow pada minggu pertama Mei sebesar Rp3,75 triliun pada 3 hari pertama, ujarnya.

Selain itu, faktor ketiga adalah prospek dan ketahanan perekonomian Indonesia yang positif, yakni tingkat inflasi sebesar 2,5 plus minus 1 persen.

Pak Mahendra (Ketua Dewan OJK) juga menyampaikan bahwa kredit terus tumbuh, ini prospek yang bagus dan tentunya prospek finansial untuk masuk juga menarik, ujarnya.

Faktor keempat adalah komitmen Bank Indonesia dalam menjaga nilai tukar rupiah melalui koordinasi antara pemerintah dan KSSK. BI yakin stabilitas rupee akan terus menguat di masa depan.

“Kami yakin stabilitas rupiah ke depan akan terus menguat karena 4 faktor,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *