Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Insipiratif! Polisi di Manggarai Gadai Sertifikat Rumah Untuk Bangun Sekolah Muslim

20
×

Insipiratif! Polisi di Manggarai Gadai Sertifikat Rumah Untuk Bangun Sekolah Muslim

Sebarkan artikel ini

detiktegal Edukasi – Sebuah ruangan paling ujung dari 4 ruangan yang semuanya berdinding kosong.

Puluhan siswa kelas satu yang masing-masing membawa tas masing-masing di atas meja tampak menyimak pelajaran dengan serius. Mereka menjawab pertanyaan guru sambil berdiri bersama di depan kelas.

Suara mereka memecah kesunyian di Madrasah Swasta Din Assalam Ibtidaiya (MI) Ruteng Manggarai di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Slogan “Pendidikan tercapai, surga tercapai” digantung di dalam lemari.

Tujuan lembaga pendidikan ini juga tertulis yaitu “mewujudkan generasi umat Islam yang mengetahui dan memahami hukum Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits”.

Kemudian di bawahnya terdapat tulisan kedua: “Mewujudkan generasi umat Islam penghafal Al-Qur’an. Meliputi seluruh umat Islam dalam satu lembaga pendidikan Islam.”

Di atas pagar bambu terlihat seekor burung berwarna merah putih setengah terbang di atas batang pohon setinggi 4 meter. Belum ada tanda pasti, namun nama sekolah tercetak di spanduk berukuran panjang 1,5 x 1 meter.

Rubaya, seorang guru kelas 1, menyambutnya dengan hangat dan menjelaskan bahwa anak-anak yang bersamanya merupakan siswa baru angkatan pertama yang bersekolah di Madrasah Swasta Ibtidaiya (MI) Din Assalam Ruteng Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

– Hari ini ada 14 siswa dari total 17 siswa. Mereka akan bersekolah mulai 17 Juli 2023, kata ketua kelas dan kepala sekolah Rubbaya, yang usianya hampir sama dengan siswa baru sekolah tersebut.

Di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah, sekolah ini telah disetujui menerima siswa baru mulai 15 Juli 2023 melalui keterangan resmi Kanwil Kementerian Agama NTT.  Perintah lisan ini disampaikan kepada pihak yayasan 2 hari sebelum batas akhir pendaftaran siswa baru, yakni sekolah hanya membuka pendaftaran satu hari saja.

“Pendaftaran sudah ditutup sehari yang lalu dan pendaftaran dibuka, sehingga yang mendaftar hanya 17 orang,” kata Rubbaya.

Didirikan oleh Polri

Dalam struktur yayasan disebutkan nama Syamsud sebagai wali/Ketua MI Din Assalam. Syamsuddin merupakan anggota Polri berpangkat Brigjen (Bripka) dan pendiri madrasah.

Dalam wawancara santai dengan detiktegal, pria kelahiran NTB berusia 40 tahun ini mengatakan:  Dekan MI Assalam Ruteng menyerahkan izin operasional sekolah pada Sabtu 23 September 2023.

Izin Operasional Nomor 3023 Nomor 239 diserahkan Kepala Departemen Agama Islam Pua Monto Umbunai kepada Bripka Syamsuddin dan disaksikan Kasubbag Kemenag Kabupaten Manggarai.

Izin operasional Sekolah MI Deen Assalam sebenarnya sudah dikeluarkan Kementerian Agama RI pada pertengahan Juli 2023. Melalui Kanwil Kemenag wilayah NTT, pihak yayasan diharuskan membuka pendaftaran siswa baru.

“Kami diberitahu sehari sebelum pendaftaran ditutup. Padahal, sehari kami buka pendaftaran, jadi yang mendaftar hanya beberapa orang,” tambah Bripka mengulangi cerita Syamsuddin Rubbaya.

Hak Tanggungan Sertifikat Rumah

Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah telah didaftarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2019.

Setahun kemudian, Bripka Syamsuddin langsung menyanggupi pemberian izin pembukaan madrasah. Modal konyol.

Saat itu keuangan Syamsuddin sangat sulit. Namun ia berani menaikkan batas pinjaman bank dengan menjaminkan Penghargaan Kepolisian Nasional berupa sertifikat rumah. 

Bripka Syamsuddin sendiri kesulitan membayar pinjaman bank untuk pembelian tanah madrasah yang dibeli pada tahun 2020 seharga Rp 198 juta.

– Modal gila. Sejak tahun 2020, utang bank meningkat. Saya hanya mendapat Rp 200.000 sebulan,” kata Syamsuddin.

Selama ini seluruh biaya operasional madrasah menjadi tanggung jawab Bripka Syamsuddin. Diantaranya, 4 guru digaji. Seorang guru digaji Rp 500.000 per bulan.

Meski sekolah jelas, namun sesuai aturan, sekolah MIS Deen Wassalam harus menunggu 2 tahun lagi untuk mendapatkan bantuan operasional (BOS).

Makanya kita harus menunggu 2 tahun baru dapat BIM. Jadi 2 tahun ke depan semua biayanya saya tanggung sebagai ketua yayasan, jelasnya.

Sembari menunggu BOS, pihak yayasan berupaya memperbaiki pengelolaan madrasah yang disesuaikan dengan kemampuan warga madrasah.

Dalam pertemuan dengan pengelola dana, berdasarkan persetujuan orang tua, diputuskan bahwa 100.000 rupee per bulan per siswa akan dibayarkan kepada keluarga dengan biaya sekolah, dan kepada anak yatim di sana. Tanpa biaya atau gratis!

Madrasah Dekan Wassalam resmi menjadi tuan rumah MIS kedua di Ruteng setelah upacara izin penyelenggaraan. 

Dengan demikian, kehadiran Dien Wassalam diyakini akan tumbuh dan berkembang. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa Yayasan sangat membutuhkan bantuan dana, termasuk peralatan kantor dan buku pelajaran, untuk menjamin keberlangsungan CBM sehari-hari yang jumlahnya masih sangat sedikit.

Belum lagi, tiga ruangan yang disiapkan untuk KBM terpaksa dibatalkan karena kendala biaya.

Pantauan, tiga ruangan setelah ruang kelas I kini hanya berdinding, langit-langit masih terlihat belum dipaku seng, dan lantai belum dicor.

Anggota kepolisian Satuan Operasi (Op) Polres Manggarai bersyukur bantuan dari pihak luar perlahan mulai masuk.

“Tadi ada berbagai isu yang menyebut sekolah ini ilegal dan sebagainya. Namun kini setelah ada SK tersebut, keyakinan semakin meningkat dan para pemimpin umat Islam mulai melemparkan pasir ke depannya,” kata Syamsuddin sambil menunjuk gundukan pasir tersebut. pusat madrasah.

Buatlah PAUD

Ayah empat anak yang sudah 19 tahun menjadi anggota Polri ini mengungkapkan, dirinya pertama kali mendirikan Pendidikan Islam Dini (PAUD) pada tahun 2019 sebelum mendirikan Madrasah Dekan Wassalam.

Bernama PAUD Raudhatul Athfal (RA) Deen Wassalam, terletak di Kunka Loar, Kecamatan Satar Tajik, juga berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabililla yang didirikan oleh Bripka Syamsuddin.

Kisah terciptanya PAUD ini kurang lebih mirip dengan kisah MIS Deen Wassalam, seperti Bripka Syamsuddin tentang goceknya. Belakangan, setelah izin operasional diberikan, orang tua pun ikut terlibat dalam pengembangan PAUD.

Menurutnya, keberadaan taman kanak-kanak atau PAUD Islam di Ruteng sangat dibutuhkan. RA Deen Wassalam bergabung dengan PAUD Islam swasta yang sudah ada. 

Menariknya, selama 4 tahun beroperasi, taman bermain dan fasilitas PAUD Deen Wassalam ditata. Meski hanya terbuat dari seng bekas, namun kualitas pengajaran di PAUD ini bisa dibilang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan. Buktinya, semangat mendaftar setiap tahunnya semakin meningkat dengan bertambahnya 4 orang guru yang semuanya tidak berstatus ASN, termasuk istri Bripka Syamsuddin sendiri, Rini Mulyasari yang menjabat sebagai kepala sekolah.

Kegiatan pembelajaran juga dioptimalkan. Pihak yayasan dan orang tua siswa bertekad untuk mengembangkan PAUD ini agar lebih baik. Insya Allah akan kami lakukan lagi. Kalau kita bisa membangun sekolah PAUD dari tembok dan di atas tanah milik kita sendiri, tanahnya masih disewakan dan tembok di lokasi penelitian terbuat dari seng besi tua, kata Bripka Syamsuddin sambil tersenyum.

Gratis untuk anak yatim

 

Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah tidak memungut biaya pendidikan bagi anak yatim piatu yang belajar di sekolah RA (PAUD) Deen Wassalam atau MIS (SD) Deen Wassalam, besaran biaya pendidikan yang disepakati tidak melebihi Rp 100 ribu bagi keluarga yang mampu.

Bedanya, jika gaji guru di PAUD Rp 750 ribu, izin operasional menggunakan dana BOS lebih dari 2 tahun, sedangkan di MIS Deen Wassalam gaji guru tetap naik karena masih dibayar dari dana tersebut. 2 tahun ke depan.

“Untuk TK atau PAUD kami mendapat dana BOS sehingga gaji guru dibayar dengan uang BOS, dan untuk MIS tanggung jawab saya masih hanya Rp 500 ribu. Lalu biaya sekolah di PAUD sama dengan MIS sesuai kemampuan saya. , dan hanya Rp 500.000,- 100 bagi yang mampu, dan gratis bagi yang tidak mampu dan anak yatim piatu,” ujarnya.

MI Deen Wassalam Ruteng Visi, misi, tujuan dan motto

Visi yayasan kedua lembaga tersebut adalah berprestasi, berakhlak mulia, berkarya dan penelitian yang baik.

Pada saat yang sama, misi yayasan adalah: – Memberikan pendidikan yang berkualitas dan bimbingan yang efektif untuk pengembangan siswa secara optimal sesuai dengan potensinya. – Pelatihan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga madrasah. – Merangsang dan membantu siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal. – Menumbuhkan apresiasi terhadap ajaran Islam dan budaya bangsa yang menjadi sumber hikmah dalam bertindak dan bertanggung jawab. Derek Konstruksi Kejagung Roboh, Polisi: Tidak Ada Korban Seluruh Penumpang MRT Dievakuasi dengan Selamat. detiktegal.co.id 30 Mei 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *