Scroll untuk baca artikel
Bisnis

Trimegah Bangun Persada Kembali Incar Pendanaan dari Pasar Modal

21
×

Trimegah Bangun Persada Kembali Incar Pendanaan dari Pasar Modal

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) kembali berencana menggalang dana dari pasar modal. Perseroan mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PTHMETD) atau private penempatan.

Pada saat yang sama, perseroan juga mengumumkan penawaran umum terbatas (PUT) atau right issue. Dalam private penempatan tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.309.860.000 lembar saham atau mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Selanjutnya, Trimegah Bangun Persada akan meminta persetujuan pemegang saham atas tindakan tersebut pada Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 15 Maret 2024.

Sedangkan dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) atau right issue, perseroan berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 30 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal masing-masing Rp100.

Dalam hal penambahan modal dengan menerbitkan HMETD sebanyak-banyaknya 18.929.580.000 lembar saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat dirugikan sebanyak-banyaknya 23,08%.

“Setelah mendapat persetujuan RUPSLB, perseroan akan memutuskan untuk melakukan private penempatan saham atau right issue. Keputusan ini didasarkan pada rencana final akuisisi saham perusahaan pengolahan bijih nikel tersebut,” kata Direksi Persada Tbk PT Trimegah Bangun dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Jumat (9 Februari 2024).

Untuk melaksanakan transaksi tersebut, perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari private positioning atau right issue.

Pendatang baru di bursa adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk yang sahamnya debut pada 12 April 2023. Saat itu, perseroan melepas 8 miliar saham dalam IPO. Harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar 1.250 rupiah per saham akan menambah dana segar perseroan sebesar 10 triliun rupiah dari penawaran umum perdana.

 

 

Emiten nikel Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), sebelumnya dikabarkan telah mengumumkan pembagian dividen tahun 2024. 

Investor Relations Trimegah Bangun Persada Lukito Gozali mengungkapkan, dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan sesuai dengan pedoman pembagian dividen yang ditetapkan perseroan. Alhasil, jika mengacu pada pedoman saat ini, besaran dividen yang dibayarkan adalah 30% dari laba bersih. 

Pada tahun 2022, Harita Nickel diketahui telah membagikan dividen tunai sebesar 30% dari total laba bersihnya atau sekitar Rp 1,4 triliun.

“Kami juga akan membagikan dividen 30 persen pada RUPS tahun ini, yang (rekomendasinya) ada di prospektus kami, angka 30 persen itu tidak berubah,” ujarnya, Sabtu (12/8/2023) saat acara edukasi investasi di Indonesia. .

Lanjutnya, pembagian keuntungan berupa dividen akan dilakukan oleh pemegang saham dalam rapat umum perseroan. 

Hingga akhir kuartal III 2023, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau dikenal Harita Nickel mencatatkan penjualan sebesar Rp 17,3 triliun. Penjualan tersebut meningkat 135 persen year-on-year menjadi Rp 7,4 triliun.

Seiring dengan pertumbuhan penjualan, perseroan membukukan peningkatan laba bersih pemilik induk perusahaan sebesar 24% pada akhir kuartal III 2023. menjadi Rp4,5 triliun dibandingkan Rp3,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga September 2023, laba kotor perseroan sebesar Rp6,1 triliun. Laba kotor ini meningkat 63 persen year-on-year menjadi Rp3,8 triliun.

 

 

Laba operasional naik 59 persen menjadi Rp 5,4 triliun pada akhir kuartal III 2023, dari Rp 3,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba periode berjalan meningkat 60 persen menjadi Rp5,7 triliun dari Rp3,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan mengatakan laba per saham dasar meningkat menjadi 74,35 rupiah pada kuartal ketiga tahun 2023 dari 65,43 rupiah pada periode yang sama tahun lalu.

Modal perseroan bertambah menjadi Rp 27,17 triliun pada akhir September 2023 dari Rp 14,2 triliun pada Desember 2022.

Total liabilitas turun menjadi 17,91 triliun rupiah pada akhir kuartal ketiga tahun 2023, dari 20,3 triliun rupiah pada Desember 2022. 

Tercatat, aset perseroan meningkat menjadi Rp 45,08 triliun pada akhir September 2023 dari Rp 34,6 triliun pada akhir tahun 2022. Pada akhir September 2023, kas dan setara kas berjumlah Rp 5,2 triliun dari jumlah Desember 2022 sebesar Rp 1,2 triliun.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel sebelumnya dikabarkan membuka peluang ekspor nikel ke Jepang dan Korea Selatan. Sebelumnya, perseroan mengekspor ke negara-negara produsen baterai kendaraan listrik, termasuk China. 

CEO Trimegah Bangun Persada Roy A. Arfandi menegaskan, perseroan melakukan ekspor ke seluruh produsen yang memproduksi baterai untuk kendaraan listrik. 

“Tidak hanya ke China, terutama produksi baterai listrik sebagian besar ada di China, dan sebagian besar ekspor kita ke China,” kata Roy, Selasa, saat acara OCBC Experience Supporting Indonesia to The Global Stage di Ritz- Carlton Jakarta (14 November). 

Oleh karena itu, Harita Nickel tidak menutup kemungkinan untuk mengekspor nikel ke Jepang dan Korea. Selain ke China, perseroan juga mengekspor nikel ke India. 

Saat ini, lanjutnya, nikel tidak hanya digunakan untuk baja tahan karat. Namun nikel ini bisa digunakan sebagai bahan pembuatan baterai kendaraan listrik.  

“Jadi nikel sebenarnya sangat bermanfaat dan banyak digunakan untuk kebutuhan yang sangat luas,” ujarnya. 

Di sisi lain, menurutnya, guna memperkuat bisnis, Perseroan terus memperluas jaringan dengan bank global. Oleh karena itu, Perseroan dapat melakukan transaksi komersial dengan calon asing atau negara lain. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *