Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Viral Kisah Pengguna TikTok Alami Penyakit yang Mirip Hong Hae In di Queen of Tears, Sempat Hilang Ingatan

31
×

Viral Kisah Pengguna TikTok Alami Penyakit yang Mirip Hong Hae In di Queen of Tears, Sempat Hilang Ingatan

Sebarkan artikel ini

Detik Tegal, Jakarta – Drama Korea “Queen of Tears” kini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar drama Korea. Dibintangi oleh Kim Soo-hyun dan Kim Ji-won, drama ini bercerita tentang pasangan suami istri di tahun ketiga yang mengalami kesulitan dalam pernikahannya.

Selain menyuguhkan kisah cinta yang menarik, The Young Queen juga menghadirkan masalah kesehatan yang serius. Hong Hain, seorang wanita yang diperankan oleh Kim Ji Won, menderita “sitoma keruh” yang mengancam jiwa.

Meskipun “Cloudy Cytoma” merupakan gagasan penulis skenario Park Ji Yoon, namun menggambarkan kondisi kanker otak.

Menurut Mayo Clinic, tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam atau sekitar otak. Tumor ini dapat berkembang di jaringan otak itu sendiri atau di area sekitarnya seperti saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan bagian dalam otak.

Ada dua jenis utama tumor otak. Tumor primer timbul dari otak itu sendiri, sedangkan tumor sekunder timbul dari kanker di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke otak.

Tumor otak primer dibagi menjadi jinak dan ganas. Tumor jinak tidak bersifat kanker dan tidak menyebar ke area lain, namun dapat tumbuh dan menekan jaringan otak di sekitarnya.

Di sisi lain, kanker atau tumor otak tumbuh dengan cepat dan menyerang jaringan otak.

Namun siapa sangka kisah Hong Ha In yang kerap kehilangan ingatan di Queen of Tears ternyata juga bisa terjadi di dunia nyata.

Seorang pengguna TikTok dengan nama pengguna @/ditaaffarah membagikan kisahnya berjuang melawan tumor otak yang mirip dengan yang dialami Hong Hye di drama Queen of Tears.

Dita menceritakan, setelah menikah pada April 2013 dan melahirkan bayi pada Desember tahun yang sama, kehidupannya berjalan normal. Namun, pada tahun 2015, ia mulai mengalami sakit kepala terus-menerus yang mengganggu pekerjaan sehari-harinya.

Seperti Hong Hai, sakit kepala Dita sangat mengganggu sehingga dia membutuhkan pereda nyeri. Salah satu gejala kanker otak yang paling umum adalah sakit kepala yang semakin parah di pagi hari, semakin parah seiring berjalannya waktu, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, sakit kepala lebih sering dan kuat dari biasanya. Beberapa pasien tumor otak menggambarkan sakit kepala mereka sebagai sakit kepala atau migrain.

Dalam drama “Queen of Tears” Hong Ha In dikisahkan melupakan beberapa komitmen penting, mengalami penglihatan kabur, dan kehilangan ingatan sementara hingga ia diserang oleh babi hutan.

Gejala serupa juga dialami Dita. Selain sakit kepala, tumor otak juga bisa menyebabkan gangguan pada mata seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, bahkan kehilangan penglihatan pada satu sisi.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah gangguan dalam aktivitas sehari-hari, seperti lupa jalan pulang, kesulitan berbicara, atau tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-hari.

Gangguan daya ingat juga bisa menjadi salah satu gejala tumor otak, dimana penderita kesulitan mengingat hal baru bahkan melupakan peristiwa penting dalam hidupnya.

Sedikit berbeda dengan Hong Hae In yang menjalani operasi langsung di Jerman, Dita sembuh setelah tengkoraknya diganti dengan titanium dari Jerman.

Hal ini dilakukan karena kista asli Dita telah terinfeksi abses atau massa yang bernanah.

Johns Hopkins Medicine melaporkan bahwa prosedur yang disebut cranioplasty adalah prosedur pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki cacat pada tengkorak akibat operasi atau trauma sebelumnya.

Prosedur ini membantu mengembalikan bentuk dan fungsi normal tengkorak.

Ada banyak jenis implan, tetapi biasanya melibatkan pengangkatan kulit kepala dan mengubah posisi tengkorak.

Ada beberapa pilihan material yang dapat digunakan untuk mengisi area yang rusak, antara lain: Titanium: Digunakan sebagai pelat atau jaring untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada area yang direkonstruksi. Pengganti tulang komposit: Bahan-bahan ini tersedia dalam bentuk cair dan dapat diaplikasikan langsung ke area cacat untuk membuat implan yang sesuai dengan bentuk tengkorak. Biomaterial Padat: Implan khusus yang menyesuaikan dengan bentuk dan bentuk tengkorak sebelum operasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *